Sistem Reproduksi Pada Manusia | Pengertian, Penjelasan, serta Fungsi Organ Organnya
Didalam proses ini, dilakukan dengan laki-laki memasukkan penis ke dalam vagina miliki pasangannya dan berejakulasi semen yang memiliki kandungan sperma.
Sebagian kecil dari sperma yang masuk selanjutnya melewati leher rahim menuju ke dalam rahim, yang kemudian menuju ke saluran telur untuk melakukan pembuahan ovum.
Hanya satu sperma yang dibutuhkan untuk membuahi ovum. Setelah ovum dibuahi atau zigot berhasil melakukan pembuahan, hasil pembuahan berjalan keluar dari tuba falopi menuju ke rahim, yang di mana ia berimplan atau menempel pada dinding rahim.
Ini merupakan tanda-tanda awal kehamilan, yang berlangsung selama sekitar sembilan bulan bagi janin untuk berkembang.
Ketika janin telah berkembang ke titik tertentu, kehamilan diakhiri dengan proses persalinan, yang melibatkan tenaga kerja.
Selama menjalani proses persalinan, otot-otot pada rahim akan terjadi kontraksi dan leher rahim akan melebar selama berjam-jam, dan bayi akan keluar melalui vagina. Bayi manusia yang hampir tak berdaya sangat membutuhkan pengasuhan dari kedua orang tuanya.
Bayi akan bergantung pada pengasuh mereka untuk kenyamanan, kebersihan, dan makanan. Makanan dapat diberikan melalui ASI atau susu formula.
Sistem reproduksi wanita memiliki dua fungsi: untuk memproduksi sel telur, dan untuk melindungi dan memelihara janin hingga lahir.
Sistem reproduksi pada laki-laki memiliki fungsi untuk melakukan produksi, digunakan sebagai penyimpanan sperma serta mengantarkan sperma untuk pembuahan sel telur. . Manusia memiliki tingkat diferensiasi seksual yang tertinggi.
Sedangkan, sistem reproduksi yang dimiliki wanita mempunyai fungsi untuk memproduksi sel telur dan untuk mengandung bayi. Kedua fungsi tersebut saling melengkapi dalam proses reproduksi.
Sistem organ reproduksi pada pria dan wanita, terdiri dari bagian eksternal dan internal. Sebagian besar sistem reproduksi pada pria berada di luar tubuh, berbeda dengan wanita yang lebih banyak berada di dalam tubuh.
A. ALAT REPRODUKSI
1. Alat Reproduksi Pria
a. Testis: sepasang, berbentuk bulat, di dalam- nya terdiri dari saluran yang melilit-lilit, dikelilingi beberapa lapis jaringan ikat.
Di dalamnya terdapat tubulus seminiferus (tempat pembentukan sperma), dan terdapat sel-sel Leydig yang tersebar di antara tubulus seminiferus yang menghasilkan hormon testosteron dan androgen.
b. Skrotum: pembungkus testis.
c. Saluran reproduksi: epididimis (tempat pendewa-saan sperma) dan vas deferens (lanjutan epididimis yang berfungsi untuk mengangkut sperma ke vesicula seminalis.
d. Kelenjar kelamin: sepasang vesicula seminalis (mensekresikan semen), kelenjar prostat (tempat sekresi semen), kelenjar bulbusuretralis (sebelum proses ejakulasi menghasilkan getah bening untuk menetral- kan urin asam yang tersisa di uretra).
e. Penis: berfungsi untuk bekopulasi.
f. Uretra: saluran tempat keluarnya sperma dan urin.
2. Alat Reproduksi Perempuan
a. Ovarium: sepasang, terdapat di rongga perut, dilindungi oleh kapsul pelindung keras yang banyak mengandung folikel (menghasilkan hormon estrogen, progresteron dan menghasilkan sel telur).
b. Vagina: berfungsi untuk kopulasi.
c. Saluran reproduksi: oviduk (saluran telur) yang terdapat tuba falopi tempat bertemunya sel kelamin jantan dan betina.
d. Rahim: sebagai tempat perkembangan embrio.
B. MENSTRUASI
Menstruasi terjadi apabila sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma, sehingga akan terjadi peluruhan dinding rahim (endometrium). Prosesnya sebagai berikut.
1. Fase Menstruasi
Sel telur tidak dibuahi, saat ini korpus luteum menghentikan produksi hormon progresteron (hormon yang mempertahankan dinding uterus), sehingga endometrium berikut pembuluh darah di dalamnya akan luruh.
2. Fase Sebelum Ovulasi
Konsentrasi progresteron yang menurun memicu kelenjar hipofisis mensekresikan hormon Folikel Stimulating Hormone (FSH) untuk merangsang pembentukan folikel baru pada ovarium.
Setelah folikel masak, dapat mensekresikan hormon estrogen yang berfungsi menghambat hormon FSH serta memicu pembentukan horman LH untuk melepaskan sel telur (ovulasi).
Pada proses pengaturan kehamilan, sekresi hormon FSH dan LH dicegah dengan menggunakan alat kontrasepsi seperti pil, suntikan depoprvera, dan susuk KB.
3. Ovulasi
Sekresi hormon LH memicu pelepasan sel telur dari ovarium menuju rahim. Folikel yang telah membebaskan ovum akan membentuk korpus luteum yang mensekresikan hormon pemerkuat dinding rahim yaitu progresteron.
4. Fase sesudah Ovulasi
Fase ini merupakan fase di antara ovulasi dan tahap menstruasi selanjutnya, apabila tidak terjadi pembuahan, korpusl luteum akan berubah menjadi korpus allbicans (tidak menghasilkan estrogen dan progresteron lagi), akibatnya dinding endometrium akan luruh dan mengalami fase menstruasi kembali.
0 Response to "Sistem Reproduksi Pada Manusia | Pengertian, Penjelasan, serta Fungsi Organ Organnya"
Post a Comment