Pengertian Protista Adalah | Pembahasan, Jenis Jenis, Sifat, Dan Ciri- Ciri
Pengertian Protista Adalah
Protista adalah sebuah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka telah dikelompokkan menjadi satu kerajaan yang disebut Protista, namun sekarang tidak lagi dipertahankan.
Namun Penggunaan Protista masih digunakan untuk keperluan studi ekologi dan morfologi untuk semua organisme eukariotik yang memiliki sel tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, tetapi tidak menunjukkan diferensiasi ke dalam jaringan yang berbeda.
Protista adalah organisme eukariotik uniseluler yang hidup dalam kelompok (membentuk koloni) maupun soliter (sendiri-sendiri). Protista terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu protozoa, alga, dan jamur lendir.
A. PROTOZOA
Protozoa adalah protista yang menyerupai hewan. Protozoa bersifat uniseluler, heterotrof, mikroskopis, mampu membentuk kista, pada umunya tidak memiliki dinding sel yang kuat, berhabitat di tempat berair/basah, di lautan berperan sebagai zooplankton.
Berdasarkan perbedaan alat gerak, protozoa diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu sebagai berikut.
1.Flagellata (Mastigophora)
Memiliki alat gerak berupa flagela.
- Phytoflagellata: menyerupai tumbuhan laut mau- pun perairan tawar, berklorofil, autotrof.
Contohnya: Noctiluca miliaris yang menyebabkan laut berpendar pada malam hari.
- Zooflagellata: tidak berklorofil, bersifat heterotrof. Contohnya:
- Trypanosoma crusi > anemia,
- Trypanosoma gambiense > penyebab penyakit tidur,
- Leismania donovani > penyakit kalaazar.
2. Cilliata (Cilliophora)
Memiliki alat gerak berupa rambut getar pada saat masih muda atau sepanjang hidupnya, pada umumnya bersifat parasit dan hidup di air tawar. Contohnya: Paramecium.
3. Rhizopoda (Sarcodina)
Memiliki alat gerak berupa kaki semu, hidup bebas atau sebagai parasit, berhabitat di dasar kolam atau sungai beraliran tenang yang banyak terdapat pada sisa organisme mati, bentuk tubuh tidak tetap. Contohnya: Amoeba.
4. Sporozoa
Kelas ini tidak memiliki alat gerak khusus, yang bersifat parasit, dan bereproduksi dengan cara pembelahan biner. Contohnya:
- Plasmodium vivax > malaria tertiana (Dua x 24jam),
- Plasmodium malaria > malaria quartana (Tiga x 24 jam),
- Plasmodium falciparum > malaria tropika (tidak menentu),
- Plasmodium ovale > malaria ovale (gejala menyerupai malaria tertiana).
Perkembangbiakan Plasmodium sp.:
a. Secara Vegetatif
Dilakukan dengan schizogoni yaitu proses membelah diri (berlangsung dalam tubuh inang/ manusia) dan sporogoni yaitu membuat spora (berlangsung dalam tubuh inang/manusia).
b. Secara Generatif
Melalui perkawinan sel-sel gamet (terjadi pada tubuh inang sementara /nyamuk). Sel gamet jantan (mikrogamet) berukuran lebih kecil dari sel gamet betina (makrogamet).
B. ALGAE
Algae merupakan jenis protista yang menyerupai tumbuhan. Algae adalah jenis Thalophyta (tumbuhan bertalus), yang bersifat uniseluler maupun multiseluler, yang hidup di tempat basah/ berair, mempunyai klorofil dan pigmen tambahan lain, dan dapat membentuk gamet sebagai alat pembiakan bersel 1.
Berdasarkan pigmen dominan yang dimiliki, algae/ganggang dibagi mejadi 4 kelas.
1. Chlorophyta (Alga Hijau)
Merupakan kelompok algae yang terbesar, bersifat uniseluler maupun multiseluler, pada umumnya berhabitat di darat (melekat pada tumbuhan atau hewan) dan di laut (berperan sebagai plankton atau bentos). Bereproduksi secara vegetatif (fragmentasi) dan generatif (konjugasi).
Macam-macam:
Macam-macam:
- Chlorophyta bersel satu > Euglena (dapat bergerak) dan Chlorella),
- Chlorophyta berbentuk koloni > Volvox (dapat bergerak) dan Hydrodictyon,
- Chlorophyta bentuk benang > Spyrogyra dan Oedogonium),
- Chlorophyta berbentuk lembaran > Ulva dan Chara.
2. Phaeophyta (Alga Cokelat)
Bentuknya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Berhabitat di laut khusunya wilayah yang bersuhu rendah, memiliki klorofil dan fukosantin (yang menyebabkan algae berwarna cokelat), berkembang biak secara vegetatif (dengan zoospora berflagela) dan generatif (dengan sel telur dan spermatozoid yang terdapat pada konseptakulum didalam reseptakulum yang berada di ujung lembaran fertil)
3. Chrysophyta (Algae Keemasan)
Bersifat uniseluler (misalnya Navicula) dan multiseluler, berwarna kuning hingga keemasan karena adanya pigmen karoten.
Berhabitat di tempat basah, di perairan tawar atau laut (berperan sebagai ditoplankton).
Berhabitat di tempat basah, di perairan tawar atau laut (berperan sebagai ditoplankton).
4. Rhodophyta (Algae Merah)
Memiliki sifat multiseluler, mempunyai bentuk seperti benang maupun lembaran, mempunyai pigmen klorofil namun yang dominan adalah fikoeritrin (yang menyebabkan algae berwarna merah), bertempat tinggal di perairan tawar maupun laut (zona dalam), tidak mempunyai alat gerak, berkembang biak secara peleburan gamet jantan dan betina yang nantinya akan membentuk individu diploid (2n).
Contohnya : Rhodophyta: Glacilaria dan Gelidium (untuk agar-agar).
Contohnya : Rhodophyta: Glacilaria dan Gelidium (untuk agar-agar).
C. JAMUR LENDIR / SLIME MOLDS
Protista yang menyerupai jamur. Memiliki fase asimilatif (bentuk berupa lendir) dan fase plasmodium (fase bergerak dan merayap).
Jamur lendir akan memasuki fase reproduksi seksual (plasmogami > kariogami > meiosis) apabila saat fase plasmodium telah mengering dan membetuk kotak spora yang menghasilkan spora. Setelah spora terbentuk, dua plasma dari spora mengalami peleburan yang menghasilkan zigot. Contohnya: Physarium polycephalum.
0 Response to "Pengertian Protista Adalah | Pembahasan, Jenis Jenis, Sifat, Dan Ciri- Ciri"
Post a Comment