Ciri – Ciri Sejarah adalah | Ciri-ciri dan Unsur Utama lengkap beserta penjelasannya
Sejarah merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang berkembang dengan metode-metode serta standart–standart tertentu. Ada beberapa ciri–ciri yang menunjukkan bahwa peristiwa itu termasuk dalam peristiwa sejarah atau bukan. Ciri–cirinya adalah :
1. Peristiwa yang unik
Sejarah merupakan peristiwa yang unik dikarenakan sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak akan pernah terjadi lagi dengan kejadian yang sama untuk yang kedua kalinya.
2. Peristiwa yang abadi
Sejarah merupakan sebuah peristiwa yang abadi, karena peristiwa tersebut tidak dapat diubah–ubah dan akan tetap dikenang sepanjang masa.
3. Peristiwa yang penting / Peristiwa besar
Peristiwa sejarah merupakan peristiwa penting dan dapat dijadikan momentum, karena mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak
Unsur penting dalam sejarah:
- Manusia
- Waktu
- Tempat / Ruang
- Perubahan
- Keberlanjutan
Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni
1. Sejarah Sebagai Peristiwa
Karena peristiwa sejarah benar-benar ada dan terjadi, maka peristiwa sejarah dianggap sebagai fakta sejarah. Peristiwa yang telah terjadi di masa lalu menjadi bahan yang sangat penting dalam pembahasan ilmu sejarah.
Tidak setiap peristiwa tercatat dalam catatan sejarah. Yang tercatat adalah hanya peristiwa yang unik, yang hanya sekali terjadi, dan merupakan peristiwa penting seperti yang tercatat pada ciri–ciri sejarah di halaman sebelumnya.
Tidak setiap peristiwa tercatat dalam catatan sejarah. Yang tercatat adalah hanya peristiwa yang unik, yang hanya sekali terjadi, dan merupakan peristiwa penting seperti yang tercatat pada ciri–ciri sejarah di halaman sebelumnya.
Peristiwa sejarah muncul dipengaruhi oleh faktor – faktor seperti yang terdapat pada bagan di bawah ini.
2. Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai Kisah itu tidak pernah lepas dari peristiwa–peristiwa sejarah yang telah terjadi di masa lampau yang berupa ingatan manusia yang bersifat oral history karena peristiwa–peristiwa dan kejadian–kejadian yang telah terjadi di masa lampau. Dalam bentuk kisah sejarah inilah peristiwa masa lalu di hadirkan kembali sebagai data sejarah.
3. Sejarah sebagai Ilmu
Berikut ini adalah pendapat para ilmuwan mengenai sejarah. Menurut Burry, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan, tidak kurang dan tidak lebih. York Powell menyatakan bahwa sejarah bukanlah sekedar suatu cerita yang indah, instruktif, dan mengasyikkan, tetapi merupakan cabang ilmu pengetahuan.
a) Empiris
Ilmu sejarah termasuk ilmu – ilmu empiris. Kata empiris berasal dari bahasa Yunani yaitu empeiria berarti pengalaman. Jadi dapat kita simpulkan bahwa empiris artinya sejarah itu diperoleh dari hasil penelitian, percobaan, dan pengamatan yang telah dilakukan.
b) Memiliki Objek
Sejarah memiliki objek sebagai bahan kajiannya. Objek sejarah adalah manusia dengan waktu. Dengan kata objek sejarah adalah kehidupan lampau tetapi dapat dikaitkan dengan masa kini dan masa depan. Namun objek sejarah lebih ditekankan pada manusia dalam sudut pandang waktu.
c) Memiliki Teori
Dalam bahasa Yunani theoria berarti renungan. Jadi sejarah mempunyai teori artinya berisi satu kumpulan tentang kaidah pokok suatu ilmu. Ada banyak teori tentang sejarah, seperti teori tentang nasionalisme, teori Challenge and Response oleh Arnold Toynbee, teori geopolitik,teori Future Shock oleh Alfin Tofler, dan teori konflik sosial dari Karl Marx.
d) Memiliki Metode
Methodos dalam bahasa Yunani berarti cara. Dari situlah sejarah dipisahkan, ada sejarah ilmiah dan ada sejarah populer. Sejarah ilmiah yang juga dikenal sebagai sejarah akademik dalam pembahasannya menggunakan metode yang lebih ilmiah sehingga terkesan kaku untuk dibaca. Sementara sejarah populer berdasarkan literatur lebih menarik untuk dibaca. Dalam penelitian, sejarah memiliki metode sendiri, yaitu:
- Heuristik
Istilah heuristik ini berasal dari bahasa Yunani yaitu heurisken yang berarti menemukan. Dalam kata heuristik berarti tahap pencarian sumber sejarah baik sumber lisan, tertulis, atau benda. Selain itu, dikenal dua macam sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder.
-Verifikasi
Tahap mengkritik isi sumber dalam ilmu sejarah.
Penjelasan Bagan
- Kritik Intern merupakan kritik terhadap isi dari suatu peninggalan sejarah seperti isi prasasti, isi kitab kuno, isi dokumen dll.
- Kritik Ekstern adalah kritik terhadap keaslian dari sumber – sumber sejarah yang ada. Dengan cara :
1. Tipologi, yaitu penentuan berdasarkan bentuk (tipe) dari benda peninggalan.
2. Stratifikasi, yaitu penentuan umur relatif suatu benda berdasarkan lapisan tanah tempat benda tersebut ditemukan.
3. Kimiawi, yaitu penentuan berdasarkan unsur – unsur kimia.
- Interpretasi: Tahap penafsiran fakta – fakta sejarah sudah di dapatkan. Penafsiran ini dapat dilakukan melalui cara analisis & sintesis.
- Historiografi: Tahap penulisan kembali suatu peristiwa sejarah sebagai sebuah bentuk catatan sejarah atau dalam kata lain historiografi merupakan penghubung dari data menjadi sejarah.
4. Sejarah Sebagai Seni
Sejarah dikatakan sebagai seni karena dalam konteks penulisan sejarah, seorang sejarawan membutuhkan intuisi, imajinasi, emosi, dan gaya bahasa. selain itu juga disajikan dengan memperhatikan keindahan bahasa dan seni menulis.
- Intuisi
Yaitu pemahaman langsung dan insting selama masa penelitian berlangsung. Dalam hal ini, cara kerja sejarawan sama dengan cara kerja seorang seniman.
Yaitu pemahaman langsung dan insting selama masa penelitian berlangsung. Dalam hal ini, cara kerja sejarawan sama dengan cara kerja seorang seniman.
- Imajinasi
Dalam melakukan pekerjaannya seorang sejarawan harus dapat membayangkan apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi sesudah itu.
Dalam melakukan pekerjaannya seorang sejarawan harus dapat membayangkan apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi sesudah itu.
- Emosi
Pada masa penulisan sejarah zaman Romantik, yaitu pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, sejarah dianggap sebagai cabang sastra. Akibatnya, dalam penulisan sejarah disamakan dengan menulis sastra. Oleh karena itu, dalam penulisan sejarah harus dengan keterlibatan emosional.
Pada masa penulisan sejarah zaman Romantik, yaitu pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, sejarah dianggap sebagai cabang sastra. Akibatnya, dalam penulisan sejarah disamakan dengan menulis sastra. Oleh karena itu, dalam penulisan sejarah harus dengan keterlibatan emosional.
- Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang baik, bukan berati gaya bahasa yang berbunga-bunga. Sering kali gaya bahasa yang lugas justru lebih menarik. Gaya bahasa yang berbelit – belit dan tidak sistematis merupakan gaya bahasa yang buruk.
Gaya bahasa yang baik, bukan berati gaya bahasa yang berbunga-bunga. Sering kali gaya bahasa yang lugas justru lebih menarik. Gaya bahasa yang berbelit – belit dan tidak sistematis merupakan gaya bahasa yang buruk.
Terima kasih telah membaca artikel " Ciri – Ciri dan Unsur Utama Sejarah ", semoga artikel ini bermanfaat untuk anda. Wassalamualaikum Wr. Wb.
0 Response to "Ciri – Ciri Sejarah adalah | Ciri-ciri dan Unsur Utama lengkap beserta penjelasannya"
Post a Comment