Hakekat Biologi Dan Asal-Usul Kehidupan
A. HAKEKAT KEHIDUPAN
Biologi memiliki arti kata dari bios (hidup) dan logos (ilmu) sehingga biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Cabang ilmu biologi antara lain:
1. Morfologi, yaitu ilmu yang mempelajari penampil- an fisik makhluk hidup.
2. Anatomi, yaitu ilmu yang mempelajari struktur tubuh makhluk
3. Botani, yaitu ilmu yang mempelajari
4. Zoologi, yaitu ilmu yang mempelajari
5. Mikrobiologi, yaitu ilmu yang mempelajari mikro-
6. Mikologi, yaitu ilmu yang mempelajari
7. Ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan makhluk hidup dengan
8. Genetika, merupakan ilmu yang mempelajari pewarisan sifat makhluk
9. Taksonomi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup.
10. Evolusi, yaitu ilmu yang mempelajari perkembangan dan kekerabatan makhluk
1. Aspek-aspek Ilmu Biologi
Biologi sebagai ilmu memiliki 3 aspek keilmuan.
a. Aspek Ontologi (obyek keilmuan): obyek yang dipelajari Biologi adalah makhluk hidup dan hal- hal yang berkaitan
b. Aspek metodologi (caramempelajari): pembelajar- an Biologi yang benar yaitu menggunakan langkah- langkah khusus yang disebut metode
c. Aspek Aksiologi (manfaat ilmu): Biologi memiliki manfaat yang jelas baik bagi ilmu itu sendiri maupun bagi manusia.
2. Metode Ilmiah
Merupakan suatu cara penyelesaian permasalahan melalui tahapan-tahapan tertentu. Langkah-langkah pemecahan masalah dengan metode ilmiah yaitu sebagai berikut.
1. Melakukan
2. Merumuskan
3. Mengumpulkan data untuk memecahkan masalah
4. Mengajukan hipotesis
5. Pengujian hipotesis dengan melakukan eksperimen/
6. Menarik Kesimpulan
7. Menguji kesimpulan dengan melakukan percobaan yang sama kembali, apabila didapatkan hasil konstan, maka hasil percobaan tersebut menjadi sebuah
3. MANFAAT BIOLOGI
a. Biologi memberikan manfaat bagi manusia untuk membantu mengenal dirinya sebagai manusia dan lingkungan sekitar serta membantu memecahkan permasalahan-permasalahan yang berkaitan de- ngan sumber makanan baru, sumber sandang dan papan, obat-obatan, bibit unggul
b. Manfaat biologi untuk ilmu itu sendiri, yaitu biologi berperan sebagai ilmu dasar (basic science) yang mendasari ilmu-ilmu lain seperti kedokteran, farmasi, dan
B. ASAL-USUL KEHIDUPAN
1. Evolusi Kimiawi
Pada 1920-an, Haldane dan Oparin membuat postulat mengenai kondisi bumi yang primitif mendukung terjadinya reaksi kimia untuk mensintesis senyawa organik dari senyawa anorganik yang ditemukan di laut purba.
Kemudian pada tahun 1953 Stanley Miller dan H.Urey menguji hipotesis Oparin-Haldane dengan melakukan percobaan menggunakan labu air (sebagai laut primitif) dan atmosfer buatan yang terdiri dari H2O, H2, CH4, dan NH3 (gas-gas yang diyakini para peneliti 1950-an, banyak terdapat di atmosfer purba).
Kilatan listrik juga dibuat untuk meniru kilat pada masa purba. Memasang kondensor, sehingga uap menjadi embun Membuat hujan buatan, sehingga terjadi sirkulasi pada peralatan tersebut.
Setelah satu minggu, Miller dan Urey menganalisis isi larutan, ternyata berisi bahan organik seperti beberapa asam amino sebagai bahan penyusun protein pada organisme. Hipotesis Oparin- Haldane terbukti.
Kilatan listrik juga dibuat untuk meniru kilat pada masa purba. Memasang kondensor, sehingga uap menjadi embun Membuat hujan buatan, sehingga terjadi sirkulasi pada peralatan tersebut.
Setelah satu minggu, Miller dan Urey menganalisis isi larutan, ternyata berisi bahan organik seperti beberapa asam amino sebagai bahan penyusun protein pada organisme. Hipotesis Oparin- Haldane terbukti.
2. Evolusi Biologi
Merupakan proses evolusi dari supramolekul seperti membran sel, ribosom, kromatin, mikrotubulus men- jadi sel prokariotik (sel belum memiliki membran inti/ nukleoplasma) kemudian berkembang menjadi sel eukariotik yang memiliki membran inti sel dan organel- organel.
Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, perjalanan evolusi makhluk hidup adalah heterotrof, autotrof-hederotrof.
Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, perjalanan evolusi makhluk hidup adalah heterotrof, autotrof-hederotrof.
3 Teori-teori Asal Usul Kehidupan :
1. Teori Abiogenesis (Generatio spontanea)
Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles, seorang ahli filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani kuno. Teori tersebut mengemukakan bahwa makhluk hidup pada mulanya berasal dari benda tak hidup.
2. Teori Biogenesis
*Francesco Redi (1626-1697)
Melakukan percobaan dengan 3 botol yang masing-masing berisi daging. Perlakuan yang diberikan pada botol pertama, yaitu ditutup rapat, botol kedua ditutup dengan kain kasa, dan ketiga dibiarkan terbuka.
Hasilnya: setelah beberapa hari kemudian, pada botol tertutup rapat tidak ditemukan belatung, botol yang ditutup kasa ditemukan beberapa belatung, dan botol yang dibiarkan terbuka membusuk dengan banyak belatung di dalamnya.
Fenomena ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena belatung yang terdapat dalam botol bertutup kasa dan tertutup berasal dari telur lalat yang hinggap di atasnya.
Hasilnya: setelah beberapa hari kemudian, pada botol tertutup rapat tidak ditemukan belatung, botol yang ditutup kasa ditemukan beberapa belatung, dan botol yang dibiarkan terbuka membusuk dengan banyak belatung di dalamnya.
Fenomena ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena belatung yang terdapat dalam botol bertutup kasa dan tertutup berasal dari telur lalat yang hinggap di atasnya.
*Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
Melakukan percobaan seperti Redi akan tetapi bahan yang digunakan bukan daging melainkan kaldu yang dimasukkan ke dalam botol.
Perawatan yang diberikan adalah kaldu yang dipanaskan dengan botol bertutup dan tidak.
Pada kaldu yang dipanaskan dengan botol tak berpenutup, setelah beberapa hari kemudian diamati dengan mikroskop, tampak mikrobia di dalamnya berkembang pesat, sedangkan pada kaldu yang dipanaskan dalam botol tertutup tampak tidak mengandung mikrobia setelah didiamkan beberapa hari kemudian.
Perawatan yang diberikan adalah kaldu yang dipanaskan dengan botol bertutup dan tidak.
Pada kaldu yang dipanaskan dengan botol tak berpenutup, setelah beberapa hari kemudian diamati dengan mikroskop, tampak mikrobia di dalamnya berkembang pesat, sedangkan pada kaldu yang dipanaskan dalam botol tertutup tampak tidak mengandung mikrobia setelah didiamkan beberapa hari kemudian.
Spallanzani membuat kesimpulan bahwa kehidupan hanya mungkin setelah ada kehidupan sebelumnya, sehingga mikroorganisme telah ada dan menyebar di udara sehingga mereka dapat mencemari dan tumbuh dalam air kaldu pada botol yang tidak tertutup.
*Louis Pasteur (1822-1895)
Pasteur melakukan percobaan menyempurna- kan percobaan Spallanzani dengan merebus kaldu pada botol dengan penutup gabus rapat kemudian ditembus oleh pipa dengan bentuk leher angsa.
Pipa berbentuk leher angsa dimaksudkan untuk menjaga udara tetap masuk ke dalam botol, tetapi mikroorganisme yang mengkontaminasi ditahan di leher botol, sehingga tidak mencemari kaldu.
Setelah diamati beberapa hari, tampak tidak terjadi pertumbuhan mikroorganisme di dalamnya (kaldu jernih).
Setelah itu labu tersebut dimiringkan hingga air kaldu menyentuh bagian ujung pipa berbentuk leher angsa.
Setelah didiamkan beberapa waktu, air kaldu menjadi keruh, busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.
Pipa berbentuk leher angsa dimaksudkan untuk menjaga udara tetap masuk ke dalam botol, tetapi mikroorganisme yang mengkontaminasi ditahan di leher botol, sehingga tidak mencemari kaldu.
Setelah diamati beberapa hari, tampak tidak terjadi pertumbuhan mikroorganisme di dalamnya (kaldu jernih).
Setelah itu labu tersebut dimiringkan hingga air kaldu menyentuh bagian ujung pipa berbentuk leher angsa.
Setelah didiamkan beberapa waktu, air kaldu menjadi keruh, busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Redi, Spallanzani, dan Pasteur, teori abiogenesis tumbang dan teori biogenesis muncul "Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo" (setiap makhluk hidup berasal dari telur, setiap telur berasal dari makhluk hidup).
0 Response to "Hakekat Biologi Dan Asal-Usul Kehidupan"
Post a Comment