Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia
Penyerahan kekuatan Jepang kepada sekutu dilakukan oleh komando Asia Tenggara (South East Asia Command atau Seac) di bawah kepemimpinan Laksamana Lord Louis Mounbatten.


Pasukan sekutu yang bertugas di indonesia adalah allied forces netherlands east indies(afnei) yang dipimpin oleh letnan jendral sir philip christison. Afnei merupakan komando bawahan dari seac. Tugas afnei di indonesia sebagai berikut:

1. Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan jepang.
2. Membebaskan parea tawanan perang daninterniran sekutu
3. Melucuti orang-orang jepang dan kemudian dipulangkan kenegaranya.
4. Menjaga keamanan dan ketertiban (law and order).
5. Mengumpulkan informasi untuk menyelidiki pihak-pihak yang dianggap penjahat perang.

Pada awalnya rakyat indonesia menyambut kedatangan sekutu dengan senang, tetapi setelah diketahui nica ikut didalamnya rakyat curiga. Kedatangan nica didorong oleh keinginan menegakkan kembali hindia belanda. Hal ini mendorong perlawanan yang gigih dari rakyat.

1. Pejuangan bersenjata dalam mempertahankan kemerdekaan.

A. Pertempuran surabaya

Terjadi pada 10 november 1945,merupakan rentetan dari peristiwa sebelumnya yaitu perebutan senjata oleh para pemuda pada tanggal 2 september 1945. 

Tanggal 25 oktober 1945 brigade 49 di bawah pimpinan brigadir jendral a.w.s mallaby mendarat di surabaya. brigade 49 mendapat tugas dari afnei untuk melucuti tentara jepang dan menyelamatkan para tawanan perang. 

Pertemuan antara wakil-wakil pemerintahan ri dengan brigadir jendral a.w.s. mallaby menghasilkan kesepakatan sebagai berikut.

1. Inggris berjanji bahwa di antara tentara mereka tidak terdapat angkatan perang belanda.

2. Kedua belah pihak setuju untuk saling menjaga keamanan dan ketentraman.

3. Contact burea(kontak biro) akan dibentuk untuk menjamin bahwa kerja sama dapat dilaksanakan dengan baik

4. Inggris hanya akan melucuti senjata tentara jepang.

Namun, pihak inggris ternyata mengingkari kesepakatan. Satu pleton field security section dipimpin kapten shaw, tanggal 26 dan 27 oktober 1945 menyerbu penjara kalisosok untuk membebaskan para tahanan belanda. 

Mereka menduduki pelabuhan tanjung perak, pos besar, gedung bank internation, dan lainnya.

27 Oktober 1945, sebuah pesawat terbang milik Inggris mengerahkan sebuah pamflet berisi perintah bahwa orang Surabaya menyerahkan senjata rampasan perang dari Jepang. 

Jam 14.00 wib tanggal 27 oktober 1945, terjadi kontak senjata pertama antara pemuda surabaya melawan tentara inggris. 

Pertempuran tersebut meluas menjadi serangan umum terhadap kedudukan inggris di seluruh kota surabaya selama dua hari. 

Pemerintah RI di surabaya bersama inggris kemudian membentuk kontak biro untuk menjaga seluruh daerah secara bersama-sama.

Kontak biro mendatangi gedung bank internatio di jembatan merah, tetapi gedung itu masih diduduki tentara inggris dan dikepung oleh pemuda surabaya. 

Para pemuda mendesak pasukan inggris untuk menyerah, tetapi mallaby tidak mengabulkan permintaan itu sehingga terjadi insiden yang tidak diharapkan.

Insiden dimulai dengan tembak-tembakan yang berasal dari pasukan inggris di dalam gedung bank.

Para anggota kontak biro segera mencari tempat perlindungan yang ama,. Dalam insiden tersebut, brigjend mallaby ditemukan tewas sehingga presiden soekarno segera dihubungi oleh komando serikat. 

Sir philip christison menuduh bahwa aksi pembunuhan mallaby dilakukan oleh rakyat surabaya, sedangkan kontak biro mengatakan bahwa brigjend mallaby tewas karena kecelakaan semata.

Pihak inggris lalu mendatangkan pasukan baru di bawah pimpinan mayjen r.c. mansregh. 

Pada tanggal 7 november 1945, mayjen mansregh menulis surat kepada gubernur r.a. suryo, yang memberitakan bahwa gubernur itu sudah tidak bisa menguasai kota surabaya. 

Rakyat surabaya marah dan mereka justru telah bersiap dengan membuat pertahanan dalam kota.

Komandan pertahanan kota surabaya, sungkono, mengundang seluruh unsur masyarakat untuk mempertahankan kota surabaya dan menjaga kedaulatan ri. 

Salah satu pejuang surabaya, bung tomo, membakar semangat masyarakat surabaya untuk membalas inggris melalui stasiun radio yang terletak di jalan mawar no. 4 surabaya. 

Pertempuran terbuka akhirnya pecah pada tanggal 10 november 1945. Peristiwa ini kemudian diperingati sebagai hari pahlawan di indonesia untuk para pejuang yang telah gugur di medan perang.

B. Pertempuran ambarawa

Reaksi rakyat indonesia terhadap kedatangan pasukan sekutu juga terjadi di ambarawa, magelang, jawa tengah. 

Pendaratan artileri sekutu dengan tujuan membebaskan para tawanan sekutu yang dipimpin oleh brigadir jendral bethel tidak disukai oleh rakyat indonesia. 

Penyebabnya adalah kedatangan pasukan sekutu yang diizinkan oleh pemerintah indonesia ternyata diikuti oleh tentara nica. 

Pada 26 oktober 1945, terjadi pertempuran antara tkr dengan pasukan sekutu. Presiden soekarno melakukan perundingan dengan brigadir jendral bethel pada 2 november 1945, isi kesepakatan sebagai berikut.

1. Pihak sekutu akan tetap menempatkan pasukannya di magelang untuk melindungi dan mengurus evaluasi dengan jumlah tentara yang dibatasi

2. Jalan raya magelang-ambarawa terbuka untuk lalulintas indonesia dan sekutu

3. Sekutu tidak akan melakukan aktivitas dengan nica

Namun, tentara sekutu justru membiarkan tentara nica menambah pasukannya di magelang. 

Melihat kondisi tersebut pejuang indonesia yang tergabung dengan tkr melakukan serangan kepada sekutu. 

Pasukan tkr di magelang di pimpin mayor sumarto melakukan serangan terhadap sekutu di ambarawa.

Perlawanan juga dilakukan oleh resimen tkr di kedu tengah dipimpin oleh letkol sarbini. 

Tentara sekutu mundur dihadang oleh pasukan angkatan muda dipimpin sastrodiharjo. 

Dalam pertempuran di ambarawa ini gugurlah letkol isdiman, komandan resimen banyumas.

Perlawanan diteruskan oleh pasukan lain dipimpin kolonel sudirman, sebagai panglima divisi di purwokerto yang terjun langsung ke medan pertempuran. 

Sejak 12 desember 1945 pasukan sudirman terus menggempur sekutu dan mengepung kota ambarawa. 

Tanggal 15 desember 1945 pasukan ini berhasil menghalau pasukan sekutu dari ambarawa hingga ke semarang.

C. Pertempuran medan area

Tanggal 9 oktober 1945 tentara inggris yang diboncengi nica mendarat di medan, di pimpin oleh brigjen t.e.d kelly. 

Mereka diterima dengan baik oleh pemerintah ri di sumatera utara sehubungan dengan tugasnya untuk membebaskan tawanan perang (tentara belanda).

tanggal 13 oktober 1945, terjadi insiden di hotel jalan bali,medan. Seorang penghuni hotel (tentara nica) merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai seorang pemuda indonesia. 

Hal ini mengundang kemarahan, yang berakibat terjadinya perusakan dan penyerangan terhadap hotel yang banyak dihuni pasukan nica.

Pada 1 Desember 1945, sekutu memasang papan bertuliskan Fixed boundaries medan area (batas wilayah resmi) di berbagai sudut di kota Medan. 

Pasukan Inggris dan nica melakukan pembersihan unsur-unsur republik di kota Medan. Ini menyebabkan perlawanan dari pemuda dan tkr. 

Pada 10 Agustus 1946 di tebing tinggi, diadakan pertemuan antara komandan pasukan yang bertempur di medan area. 

Pertemuan ini memutuskan terbentuknya satu komando yang bernama komando resimen laskar rakyat medan area.

D. Bandung lautan api

Peristiwa ini diawali datangnya sekutu pada bulan oktober 1945 dan dilatarbelakangi oleh ultimatum sekutu untuk mengosongkan kota bandung.

Tanggal 21 nopember 1945, sekutu mengeluarkan ultimatum pertama, yang isinya kota bandung bagian utara selambat-lambatnya tanggal 29 nopember 1945 dikosongkan oleh para pejuang. 

Ultimatum tersebut tidak ditanggapi oleh para pejuang.

Tanggal 23 maret 1946, sekutu mengeluarkan ultimatum kembali dengan isi hampir sama dengan ultimatum pertama. 

Menghadapi ultimatum ini para pejuang indonesia kebingungan karena mendapat dua perintah yang berbeda.  

Pemerintah di Jakarta memerintahkan agar Tri mengosongkan kota Bandung. Sementara markas tri di Yogyakarta memberi instruksi agar Bandung tidak dikosongkan.

Akhirnya para pejuang mematuhi perintah dari jakarta. Tanggal 23-24 maret 1946 para pejuang meninggalkan kota bandung. 

Namun sebelumnya mereka menyerang sekutu dan membumi hanguskan kota bandung. 

Tujuannya adalah agar sekutu tidak dapat menempati dan menggunakan sarana vital. 

Peristiwa ini dikenal dengan nama bandung lautan api. Sementara itu para pejuang dan rakyat bandung mengungsi keluar kota.

E. Puputan margarana

Perang ini diawali dari keinginan belanda mendirikan negara indonesia timur (nit). 

Letkol i gusti ngurah rai, komandan resimen nusa tenggara, berusaha menggagalkan pembentukan nit dengan mengadakan serangan ke tangsi nica di tabanan tanggal 18 nopember 1946.

Konsolidasi dan pemusatan pasukan ngurah rai ( dikenal dengan nama pasukan ciung wanara) ditempatkan di desa adeng kecamatan marga. 

Tanggal 29 nopember 1946, dengan kekuatan besar belanda melancarkan serangan terhadap kedudukan ngurah rai di desa marga. 

Dalam situasi kritis, Letnan Kolonel i gusti ngurah rai mengeluarkan perintah "Puputan" yang berarti bertarung sampai akhir (fight to the end). 

Letkol i gusti ngurah rai gugur beserta seluruh anggota pasukannya. Jenazahnya dimakamkan di desa marga.

F. Serangan umum 1 maret
Dalam agresi militer II, Belanda berhasil menangkap para pemimpin politik dan menduduki ibu kota di Yogyakarta. 

Belanda sangat ingin menunjukkan pada dunia, bahwa pemerintah Republik Indonesia ini telah dihancurkan dan Tni (Tentara Nasional Indonesia) tidak memiliki kekuatan lagi.

Tanggal 1 maret 1949, dipimpin oleh letkol soeharto setelah melakukan koordinasi dahulu dengan sri sultan hamengku buwono ix selaku selaku kepala daerah istimewa yogyakarta, dilakukan serangan umum terhadap kota yogyakarta. Dalam serangan ini tni memakai system wehrkreise.

Pada malam hari menjelang serangan umum pasukan-pasukan telah merayap mendekati kota dan melakukan penyusupan. 

Pagi hari tanggal 1 maret 1949 sekitar pukul 06.00 wib tepat sirene berbunyi serangan dilancarkan dari segala penjuru kota. 

Rakyat membantu memperlancar jalannya penyerangan dengan memberikan bantuan logistic. Dalam waktu 6jam kota yogyakarta berhasil dikuasai tni.

Pada pukul 12.00 wib tepat, pasukan tni mengundurkan diri. Bersamaan dengan itu, bantuan Belanda tiba dengan kendaraan lapis baja dan pesawat terbang. Belanda melakukan serangan balasan.

2. Perjuangan diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan.

A. Diplomasi beras tahun 1946

Antara indonesia dan india terdapat persamaan nasib dan sejarah. Sama-sama pernah di jajah dan menentang penjajahan. 

Ketika orang-orang India mengalami kekurangan makanan, pemerintah Indonesia menawarkan bantuan beras 500.000 ton. 

Perjanjian bantuan Indonesia untuk India ditandatangani pada 18 Mei 1946. 

Perjanjian ini sebenarnya merupakan barter kedua nagara, sebab india juga memberikan bantuan obat-obatan kepada indonesia.

Cara ini efektif untuk meraih dukungan dari luar. Dampak yang ditimbulkan dari diplomasi beras ini indonesia semakin mendapat simpati dunia internasional dalam perjuangannya mengusir belanda.

B. Perundingan linggajati

Dilakukan tanggal 10 nopember 1946 di linggajati, sebelah selatan cirebon. Delegasi indonesia dipimpin oleh pm sutan syahrir, belanda dipimpin oleh prof.scermerhorn. 

Sebagai penengahnya adalah lord killearn, komisaris istimewa inggris untuk asia tenggara.

Hasil perundingan linggajati ditandatangani tanggal 25 maret 1947 di istana rijswijk (sekarang istana merdeka) jakarta, isinya sebagai berikut.

1. Belanda mengakui republik Indonesia secara de facto dengan wilayah yang meliputi Sumatra, Jawa, dan Madura. Belanda harus meninggalkan daerah de facto selambat-lambatnya 1 Januari 1949.

2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk Negara Serikat Indonesia, dengan nama republik indonesia serikat, salah satunya adalah Republik Indonesia.

3. Republik Indonesia serikat dan Belanda akan membentuk persatuan Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.

Terlepas dari perbedaan penafsiran isi negosiasi, posisi Republik Indonesia di mata masyarakat internasional kuat karena Inggris dan Amerika memberikan pengakuan de facto. 

Dalam perkembangan selanjutnya, Belanda melanggar ketentuan negosiasi dengan melakukan agresi militer pada 21 Juli 1947.

C. Agresi militer belanda I

Pada 21 Juli 1947, Belanda melancarkan aksi polisionil yang dikenal sebagai agresi militer I. 

Tujuannya adalah untuk menguasai fasilitas vital di Jawa dan Madura, sehingga tujuan serangan ini adalah ekonomi.

Australia dan India mengajukan masalah Indonesia ini ke Dewan Keamanan PBB. Tanggal 4 agustus 1947, pbb mengeluarkan perintah penghentian tembak menembak. 

Untuk mengawasi gencatan senjata pbb membentuk komisi tiga negara (ktn) anggota ktn adalah

1. Belgia (dipilih belanda) dipimpin paul van zeeland.

2. Australia (dipilih indonesia) dipimpinrichard kirby.

3. Amerika serikat (dipilih indonesia dan belanda) dipimpin dr. Frank graham.

Tugas utama KTN adalah memonitor secara langsung penghentian baku tembak sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Ktn berhasil mempertemukan indonesia dan belanda dalam peranjian renville. Selain itu juga mengembalikan para pemimpin republik indonesia yang di tawan belanda di bangka.

D. Perundingan renville

Perundingan dilakukan di atas kapal pengangkut pasukan angkatan laut amerika serikat “uss renville” yang sedang berlabuh di pelabuhan tanjung priok, jakarta. 

Perundingan ini dimulai pada tanggal 8 desember 1947, pihak indonesia dipimpin mr.amir syarifuddin, dan pihak belanda dipimpin r.abdul kadir widjojoatmojo seorang indonesia yang memihak belanda.

Hasil perundingan renville baru ditandatangani tanggal 17 januari 1948 yang intinya adalah

1. Pemerintah RI harus mengakui kedaulatan Belanda atas Hindia Belanda sampai waktu yang ditentukan oleh Kekaisaran Belanda untuk mengakui persatuan negara Indonesia (NIS).

2. Voting akan diadakan untuk menentukan apakah penduduk di wilayah Jawa, Madura dan Sumatra ingin daerah mereka bergabung dengan Republik Indonesia atau negara bagian lain di Amerika Serikat Indonesia.

3. Setiap negara (bagian) memiliki hak untuk hidup di luar NIS atau untuk mengadakan hubungan khusus dengan NIS atau Belanda.

Akibat dari perundingan renville, wilayah ri yang meliputi jawa, madura, dan sumatera menjadi lebih sempit. 

Namun, Republik Indonesia bersedia menandatangani perjanjian ini karena beberapa alasan termasuk menipisnya amunisi perang sehingga jika menolak itu berarti Belanda akan lebih banyak menyerang. 

Selain itu tidak ada jaminan bahwa dewan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat membantu, dan percaya bahwa pemilihan akan dimenangkan oleh Indonesia. 

Belanda kembali melanggar perjanjian dengan melakukan agresi militer kedua pada 19 Desember 1948.

E. Agresi militer belanda II

Tanggal 19 desember 1948 belanda melancarkan aksi polisionil ke ii. Belanda menduduki kota yogyakarta dan menangkap para politisi dan militer. 

Sebelum ditangkap presiden soekarno memberikan mandat melalui radiogram kepada menteri kemakmuran mr.syarifruddin prawiranegara untuk membentuk pemerintah darurat republik indonesia (pdri) di bukit tinggi, sumatera barat. Melalui pdri, pemerintahan tetap terus berjalan. 

Hal ini dilakukan dalam rangka menarik simpati internasional dan menunjukkan bahwa pemerintahan ri masih terus berjalan meskipun para pemimpin politik ditawan belanda.

F. Konferensi asia di new delhi

Konferensi diadakan pada tanggal 20-25 januari 1949 dihadiri 19 negara termasuk utusan dari mesir, italia dan new zealand. Wakil dari indonesia antara lain mr.utoyo ramelan, sumitro doyohadikusumo., h.rosyidi dll.

Hasil konferensi adalah sebagai berikut .

1. Pengembalian pemerintahan ri ke yogyakarta,

2. Pembentukan pemerintahan ad interim sebelum tanggal 15 maret 1949,
3. Penarikan tentara belanda dari seluruh wilayah indonesia, dan

4. Pengajuan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia serikat paling lambat 1 Januari 1950.

Menanggapi rekomendasi konferensi new delhi, dewan keamanan pbb mengeluarkan sebuah resolusi tanggal 28 januari 1949 yang isinya sebagai berikut.

1. Penghentian operasi militer dan gerilya.

2. Pembebasan tahanan politik indonesia oleh belanda.

3. Pemerintah ri kembali ke yogyakarta.

4. Akan diadakan perundingan secepatnya.

G. Persetujuan roem-royen

Dengan peristiwa agresi militer belanda ii , komisi tiga negara (ktn) diubah namanya menjadi komisi perserikatan bangsa-bangsa untuk indonesia (united nations commision for indonesian atau unci). 

Komisi ini bertugas membantu melancarkan perundingan antara indonesia dan belanda.

7 Mei 1949 mr. Moh Roem sebagai kepala delegasi Indonesia dan Dr. Ivan Royen sebagai kepala delegasi Belanda membuat pernyataan, salah satunya adalah akan diadakannya konferensi meja bundar (KMB).

H. Konferensi meja bundar (kmb)

Konferensi ini merupakan tindak lanjut dari persetujuan roem-royen. Sebelum kmb dilaksanakan , pada tanggal 19-22 juli 1949 di yogyakarta dan 31 juli - 2 agustus 1949 di jakarta diadakan konferensi inter-indonesia(kii) antara wakil-wakil ri dengan bfo (badan permusyawaratan federal). 

Tujuannya untuk menyamakan langkah dan sikapm sesama bangsa indonesia dalam menghadapi kmb. 

Salah satu keputusan penting dalam konferensi ini adalah bfo menyokong tuntutan  RI atas penyerahan kedaulatan tanpa ikatan politik atau ekonomi.

Tanggal 23 agustus-2 nopember 1949, diadakan kmb di den haag. Sebagai ketua KMB adalah Perdana Menteri Belanda Willem Drees. 

Delegasi indonesia dipimpin oleh drs. Moh. Hatta, bfo dibawah pimpinan sultan hamid ii dari pontianak, dan delegasi belanda dipimpin van maarseveen sedangkan dari unci sebagai mediator dipimpin oleh chritchley.

Tanggal 2 nopember 1949, berhasil ditandatangani persetujuan kmb. Isi persetujuan kmb adalah sebagai berikut.

1. Belanda mengakui kedaulatan di negara kesatuan Republik Indonesia pada akhir Desember 1949.

2. Mengenai Irian Barat, penyelesaian ditunda satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.

3. Antara penguasa Belanda dan kerajaan akan ada hubungan antara persatuan Indonesia - Belanda yang akan diketuai oleh ratu Belanda.

4. Segera akan dilakukan penarikan mundur seluruh tentara belanda.

5. Pembentukan angkatan perang ris (apris) dengan tni sebagai intinya.

Pada tanggal 27 Desember 1949, penandatanganan pengakuan kedaulatan diadakan serentak di Belanda dan di Indonesia Di belanda , ratu juliana, pm dr. Willem drees, menteri seberang lautan mr.a.m.j.a.sassen, dan mr. Moh. Hatta, bersama menandatangani naskah pengakuan kedaulatan. 

Sedangkan di jakarta sri sultan hb ix dan wakil tinggi mahkota belanda a.h.j. lovink menandatangani naskah pengakuan kedaulatan.

Dengan diakuinya kedaulatan ri oleh belanda ini maka indonesia berubah bentuk negaranya menjadi negara serikat yakni republik indonesia serikat (ris).

0 Response to "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel