Pengertian Sistem gerak | Jenis , Bagian , Dan Fungsinya

Pengertian Sistem Gerak 
Pengertian Sistem Gerak Adalah

Sistem gerak adalah sistem yang berada di dalam tubuh yang terdiri dari persendian, otot dan tulang-tulang tergabung membentuk rangka yang berguna untuk memberikan bentuk pada tubuh, untuk memudahkan manusia dalam melakukan gerakan dan aktivitas sehari-hari, seperti berlari, berjalan, menari, dan sebagainya.


Manusia memiliki dua alat gerak yaitu alat gerak aktif yang berupa otot dan alat gerak pasif yang berupa tulang. 

karena tulang tidak dapat melakukan pergerakannya sendiri, jadi tulang disebut juga sebagai alat gerak pasif, dan karena otot mempunyai senyawa kimia yang membentuk aktomiosin yang membuatnya dapat bergerak, maka otot bisa disebut juga sebagai alat gerak aktif. 

oleh karena itu otot memiliki sifat yang lentur untuk kontraksi dan relaksasi.

Pengenalan sistem gerak ini perlu sekali di terapkan, karena sangat  berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan setiap orang terhadap pentingnya mengenali sistem gerak pada manusia.

nah dibawah ini adalah penjelasan tentang sistem gerak yang dimulai dari sistem gerak pasif hingga aktif


A. RANGKA


Rangka adalah suatu sistem organ tubuh yang memberikan dukungan fisik kepada makhluk hidup untuk memberikan bentuk tubuh. 


Sistem rangka umumnya terbagi menjadi tiga tipe yaitu eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik).

Fungsi rangka adalah sebagai berikut.

- Penyokong dan pemberi bentuk tubuh.
- Sebagai tempat perlekatan otot .
- Pelindung organ-organ dalam yang lunak.
- Tempat pembentukan sel darah merah dan juga sel darah putih.
- Tempat penimbunan mineral dalam tubuh.

1. Bagian Rangka

Rangka manusia terdiri dari:

a. Bagian aksial berfungsi untuk:

- Fungsinya memberikan sumbu topangan untuk tubuh tegak (bipedal),

- Fungsi dari bagian aksial yaitu mengelilingi dan melindungi otak, sumsum tulang belakang, paru-paru dan jantung. Misalnya pada tulang tengkorak dan tulang bagian badan (gelang pundak, tulang rusuk, tulang dada, tulang panggul, tulang belakang).

b. Bagian apendikular berfungsi untuk menopang lengan dan kaki. Misalnya pada tulang anggota gerak (tulang tangan dan kaki).

2. Persendian pada Rangka Manusia

Persendian pada rangka dibagi menjadi 3, yaitu:

a. Sinartrosis

Sendi yang tidak bisa digerakkan. Dibagi menjadi:
1) Sinkondrosis: dihubungkan oleh tulang rawan, misalnya sendi antara tulang rusuk dengan tulang dada

2) Sinfibrosis: dihubungkan oleh serabut, misal- nya sendi di antara tulang-tulang tengkorak

b. Diartrosis

Sendi yang memungkinkan pergerakan. Diartrosis dibagi menjadi:
1) Sendi lesung (peluru): sendi pada tulang lengan atas yang berhubungan dengan pundak; tulang paha berhubungan dengan tulang pelvis. Sendi ini memungkinkan terjadinya pergerakan untuk memutar lengan dan kaki sehingga dapat digerakkan dalam beberapa sumbu.

2) Sendi engsel: antara tulang lengan atas dengan tulang hasta. Sendi ini membatasi pergerakan hanya pada sumbu tunggal (satu arah).

3) Sendi putar: memungkinkan untuk memutar lengan depan pada siku (satu gerakan berputar).

4) Sendi pelana: persendian pada ibu jari.

c. Amfiartrosis

Sendi yang memungkinkan untuk sedikit gerak. Misalnya pada sendi di antara tulang rusuk dengan tulang punggung.

B. TULANG


Tulang adalah organ kaku yang merupakan bagian dari kerangka vertebrata. Tulang melindungi berbagai organ tubuh, menghasilkan sel darah merah dan putih, menyimpan mineral, menyediakan struktur dan dukungan bagi tubuh, dan memungkinkan mobilitas. 


Tulang banyak sekali bentuk dan ukuran, Tulang juga memiliki struktur internal dan eksternal yang kompleks. Mereka ringan namun kuat dan keras, dan mempunyai banyak fungsi.


Tulang penyusun rangka terdiri dari:

1. Tulang rawan (kartilago)

Tulang rawan bersifat elastis, matrikstulang berupa kolagen, serta disusun dari sel-sel kondroblas. Macam-macamnya: tulang rawan hialin, elastis, dan fibrosa.

2. Tulang keras (osteon)

Tulang keras bersifat keras/kaku, matriks tulang mengandung kapur, serta dibentuk dari sel-sel osteoblas. Berdasarkan bentuknya, tulang pada manusia dibeda- kan menjadi:

1. Tulang pipih (seperti tulang rusuk dan tengkorak),

2. Tulang panjang (seperti tulang paha dan tulang kering), dan

3. Tulang pendek (tulang pada jari-jari kaki dan tangan).

4. Tulang tak beraturan (seperti pada wajah dan tulang belakang)

Kelainan pada Tulang

- Skoliosis: tulang punggung berbentuk seperti huruf S (dapat dikarenakan posisi duduk yang salah).

- Lordosis: posisi tulang panggul membelok ke depan

- Kifosis: tulang punggung membungkuk.

- Fraktura: tulang mengalami keretakan.

- Nekrosa: kerusakan pada selaput tulang, sehingga suplai makanan terhenti.

- Artritis sika: pengeringan minyak sendi, sehingga pergerakan sendi terhambat.

- Artritis eksudatif: peradangan pada bagian sendi (dapat disebabkan oleh infeksi bakteri).

C. OTOT


Otot adalah sebuah jaringan yang terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan, fungsinya sebagai alat gerak aktif untuk menggerakkan tulang. 


Pengklasifikasian Otot teridiri dari tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan suatu pergerakan organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.

Otot dapat mengalami kontraksi sehingga dapat menimbulkan suatu gerakan tubuh. Pergerakan otot dapat bekerja secara:

1. Sinergis (searah)

Macam gerakan otot sinergis yaitu gerak pronasi oleh otot-otot pronator di lengan bagian bawah

2. Antagonis (berlawanan)

Macam gerak antagonis, yaitu:
- abduktor-adduktor: menjauhkan dan men- dekatkan lengan dari tubuh,

- fleksor-ekstensor: gerakan meluruskan dan membengkokkan lengan,

- pronator-supinator: gerakan menelungkup dan mengadahkan telapak tangan,

- depresor-elevator: menurunkan dan meng- angkat lengan ke atas.

Mekanisme Gerak Otot


Myofibril adalah Sebuah otot terdiri dari berkas serat otot (sel-sel otot lurik dan berinti banyak). 


Masing-masing myofibril tersebut terdiri dari miosin (filamen tebal) dan aktin (filamen tipis) yang diatur dalam unit kontraktil yang disebut sarkomer. 

Pada saat otot melakukan relaksasi, panjang bagian sarkomer tersebut lebih panjang daripada saat terjadi kontraksi otot. 

Saat otot berkontraksi, sarkomer tampak memendek karena filamen aktin dan myosin saling meluncur di atas satu sama lain.

Mekanisme kinerja otot dipengaruhi datangnya rangsang untuk bergerak. Rangsangan dari luar oleh tubuh akan diubah menjadi sinyal kimiawi dalam bentuk asetilkolin.

Asetilkolin yang terlepas, akan membebaskan ion kalsium (Ca2+) yang berada di antara sel-sel otot, sehingga pada akhirnya menyebabkan filamen aktin meluncur mendekati filamen myosin (membentuk aktomiosin) yang mengakibatkan sarkomer memendek dan terjadinya kontraksi otot untuk bergerak.

0 Response to "Pengertian Sistem gerak | Jenis , Bagian , Dan Fungsinya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel