Resensi Buku Novel Harry Potter "Harry Potter Dan Batu Bertuah" | JagoanPengetahuan

Resensi Buku Novel Harry Potter "Harry Potter Dan Batu Bertuah"

Harry Potter dan Batu Bertuah adalah sebuah novel fantasi yang ditulis oleh penulis Inggris yang bernama J. K. Rowling. Novel pertama dalam seri Harry Potter dan novel debut Rowling, mengikuti Harry Potter, seorang penyihir muda yang menemukan warisan sihirnya pada hari ulang tahunnya yang kesebelas, ketika dia menerima surat penerimaan ke Sekolah Sihir dan Hogwarts Hogwarts.

Harry membuat teman dekat dan beberapa musuh selama tahun pertamanya di sekolah, dan dengan bantuan teman-temannya, Harry menghadapi upaya kembalinya si penyihir kelam Lord Voldemort, yang membunuh orang tua Harry, tetapi gagal membunuh Harry ketika dia baru saja 15 bulan.

Buku ini pertama kali diterbitkan di Inggris pada 26 Juni 1997 oleh Bloomsbury. Itu diterbitkan di Amerika Serikat pada tahun berikutnya oleh Scholastic Corporation dengan judul Harry Potter dan Batu Bertuah. Itu memenangkan sebagian besar penghargaan buku Inggris yang dinilai oleh anak-anak dan penghargaan lainnya di AS. 

Buku ini mencapai bagian atas daftar fiksi terlaris New York Times pada Agustus 1999 dan tetap berada di dekat bagian atas daftar itu selama tahun 1999 dan 2000. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam setidaknya 73 bahasa lain, dan telah dibuat menjadi sebuah film panjang dengan nama yang sama, seperti memiliki semua enam sekuelnya.

Harry Potter dan Batu Bertuah, bersama dengan seri Harry Potter lainnya, telah diserang oleh beberapa kelompok agama dan dilarang di beberapa negara karena tuduhan bahwa novel-novel itu mempromosikan sihir dengan kedok kisah moral yang heroik. 

Para komentator agama lain telah menulis bahwa buku itu mencontohkan sudut pandang penting, termasuk kekuatan pengorbanan diri dan cara-cara di mana keputusan orang membentuk kepribadian mereka. Seri ini telah digunakan sebagai sumber pelajaran objek dalam teknik pendidikan, analisis sosiologis dan pemasaran.

Judul : Harry Potter Dan Batu Bertuah

Penulis : J.K. Rowling

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tempat Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : April 2004

Cetakan : Keenam Belas

Tebal Buku : 384 Hlm.

Resensi Buku Novel Harry Potter 

"Harry Potter Dan Batu Bertuah"

Joanne Kathleen Rowling adalah orang tua tunggal yang tengah berjuang membesarkan seorang putrinya ketika ia menulis kisah Harry Potter dan Batu Bertuah. Dewan seni Skotlandia secara tak terduga memberinya penghargaan yang memungkinkan ia menyelesaikan bukunya. Setelah terbit, buku pertama ini menjadi fenomena internasional dan meraih berbagai penghargaan.

Novel yang berjudul Harry Potter dan Batu Bertuah ini menceritakan seseorang bernama harry potter yang belum pernah menjadi bintang tim quidditch, mencatak angka sambil terbang tinggi menaiki sapu. Dia tak tahu mantra sama sekali, belum pernah membantu menetaskan naga ataupun memakai jubbah gaib yang bisa membuatnya tidak terlihat.

Selama ini dia hidup menderita bersama paman dan bibinya, serta Dudley, anak mereka yang gendut dan manja. Tetapi semua itu berubah dengan datangnya surat misterius yang dibawa oleh burung hantu. Surat yang mengundangnya datang ketempat yang tak terlupakan bagi harry dan siapa saja yang membaca kisahnya. Karena ditempat itu dia tak hanya menemukan teman, olahraga udara, dan sihir dalam segala hal, melainkan juga takdirnya menjadi penyihir besar.

Novel ini memiliki alur campuran dengan tokoh utama dalam novel ini adalah Harry Potter, seorang yatim piatu yang dibuat Rowling sebagai seorang anak laki laki kurus, berambut hitam, yang tidak mengetahui kalau dia adalah seorang penyihir. Tampilan novel ini sangat menarik, hanya dengan melihat covernya saja pembaca dapat menebak apa yang akan disajikan dalam cerita. Walaupun diterjemahkan dari Bahasa Inggris, namun gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang sangat lugas dan sederhana, sehingga maksud yang akan disampaikan mudah dicerna. Namun, terdapat beberapa penulisan kata yang salah dalam novel ini seperti, kaumaksudkan (hal. 21) dan kautemukan (hal. 22), dan terlalu banyak tokoh-tokoh sampingan yang muncul membuat pembaca sulit mengingat nama tokoh tersebut. Adapun pesan yang terkandung dalam novel ini adalah jangan pernah takut melawan ketidakadilan dan kita tidak boleh meninggalkan teman disaat susah sekalipun.

Meskipun memiliki beberapa kekurangan, namun novel ini tetap layak untuk dibaca oleh semua kalangan, karena inspirasi dan kekuatan amanat di dalamnya menjadi hal utama yang bisa kita terapkan dalam kehidupan. Imajinasi penulis mampu melatih kepekaan rasa apresiasi terhadap sebuah karya sastra.

Share this post